Senin, 08 Maret 2010

KEDUDUKAN AKAL DALAM ISLAM

Di tengah terpaan riak gelombang lautan yg tinggi, di tengah gejolak dan geliat arus teknologi modern yg terus mendera pemikiran sebagai umat manusia pada masa sekarang ini, ada sebagian org yg berusaha memberikan gambaran buruk kepada ayat-ayat al quran dan memutarbalik maknanya. Bahkan ada di antara mereka yg menafsirkan ayat ayat al quran dangan akal nya semata tanpa menengok tafsiran dari rosulullah saw. Dan para salafush sholih.

FUNGSI AKAL DALAM ISLAM

1. Memikirkan dan menghayati isi kandungan al Quran. Alloh berfirman:"ini adalah sebuah kitab yg kami turunkan kepadamu penuh dgn berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang orang yg mempunya pikiran"(QR. Shod:29). Syaikh Abdurrahman menuturkan:" Tujuan diturunkannya al-Quran adalah agar manusia memikirkan(memahami) ayat-ayat-Nya, kemudian mengamalkan dan memperhatikan hikmah-hikmah yg terkandung di dalamnya. Karena mengamati dan memperhatikan makna maknanya dengan mengulang ulang insya Alloh akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan. (Taisir karim rohman 4/1492)
2. Mengamati dan memperhatikan syariat syariat islam berupa pembenanan syariat tersebut kepada umat manusia yg datangnya dari Alloh melalui diutusnya rosulullah.
3. Memperhatikan segala ciptaan Alloh berupa langit dan bumi serta seluruh alam semesta. Alloh berfirman: "dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka? Alloh tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yg ada diantara keduanya melainkan dgn tujuan yg benar dan waktu yg ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar benar ingkar akan pertemuan dgn robbnya".(QS. Ar rum:8)

AKAL TIDAK MUNGKIN BERTENTANGAN DGN AL QURAN DAN AS SUNNAH ASH SHOHIHAH

Tidak diragukan lagi, bahwasanya Alloh telah memberikan karunia kepada para hamba Nya berupa akal pikiran. Alloh memuji siapa saja yg menggunakan akalnya untuk mencermati dan memikirkan isi kandungan yg ada didalam al quran. Akal sehat tidak mungkin bertentangan dgn al quran. Kewajiban akal harus patuh dan tunduk kepada syariat islam yg datanya dari Alloh. Sangat tidak masuk akal kalau syariat islam ini tidak selaras dgn akal yg sehat, karena akal yg sehat datangnya dari Alloh dan syariat islam yg bersumber dari al quran dan as sunnah pun dari Alloh. Perkara yg sama sama datang dari Alloh tak mungkin paling bertentangan dan paling menyelisihi satu dgn lainnya. alloh berfirman:"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al quran? Kalau sekirananya al quran itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka mendapat pertentangan yg banyak di dalamnya"(QS.Anisa:82)
Imam ibnu katsir mengatakan "Alloh memerintahkan kepada hamba Nya untuk mentadadabburi(memikirkan) isi kandungan al quran dan melarang menentanya. Dan Alloh pun memerintahkan kepada hamba Nya untk memperhatikan makna maknanya yg penuh hikmah dan lafaz lafaznya yg penuh kefasihan. Alloh juga mengabarkan bahwa tidak ada pertentangan didalam al quran"(tafsir ibnu katsir 2/365)
Dan perlu diketahui bahwa Alloh telah menyempurnakan agama islam. Oleh karena itu, tiada seorang pun yg dapat menambah dan mengurangi. Alloh berfirman: "... Pada hari ini telah kusempurnakan untuk km agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat Ku dan telah Kuridhoi islam itu jadi agama bagimu...(QS. Al maidah:3).
Karena itulah, apabila ada seorang yg mendahulukan akalnya diatas al quran dan as sunnah ash shohihah maka hal itu merupakan bukti bahwa dia menganggap agama ini belum sempurna.

(DIKUTIP DARI BULETIN AL FURQON)

1 komentar:

  1. Di dalam otak manusia terdapat 100 sel saraf, dan setiap sel berkoneksi dgn jutaan koneksi di dalam otak. Ini memberi gambaran tentang rumitnya cara kerja otak.

    BalasHapus